PERANAN PIKIRAN DALAM PANDANGAN ROMO PANDIT JINARATANA KAHARUDDIN
DOI:
https://doi.org/10.47861/dv.v2i2.12Keywords:
Peranan Pikiran, Romo Pandit J KaharuddinAbstract
Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda yang menyelenggarakan pendidikan tinggi keagamaan Buddha, bertugas menyiapkan calon guru yang mempunyai kecerdasan spiritual. Salah satu kecerdasan spiritual yang harus dimiliki adalah pengendalian diri. Bila setiap manusia, termasuk para mahasiswa, menyadari peranan pikiran dalam kehidupan makhluk dan akibat-akibatnya, maka mereka akan berusaha mengendalikan diri. Pikiran yang terkendali akan mengakibatkan ucapan dan perbuatannya juga menjadi baik, sehingga akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Peranan pikiran yang penting dalam kehidupan makhluk ini akan ditinjau dari sudut pandang Romo Pandit Jinaratana Kaharuddin, seorang pakar Abhidhamma yang membabarkan Abhidhamma pertama kali di Indonesia. Dengan mengetahui perjuangan Romo Pandit J. Kaharuddin, generasi muda Buddhis diharapkan dapat menghargai jasa-jasa beliau dan mengikuti teladannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif naratif, dengan menampilkan sosok Romo Pandit J Kaharuddin dan pandangannya tentang peranan pikiran dalam kehidupan makhluk. Peneliti mengumpulkan data -data dari mengadakan wawancara langsung dengan Romo Pandit Jinaratana Kaharuddin untuk mengetahui biografi kehidupan Romo Pandit J. Kaharuddin, perjuangannya dalam mengembangkan pembelajaran Abhidhamma di Indonesia, dan pandangannya tentang pikiran adalah raja kehidupan. Peneliti juga mengadakan wawancara dengan Ibu Abhayahema Kaharuddin (isteri Romo Pandit J. Kaharuddin) dan dua orang siswa utama Romo Pandit J. Kaharuddin, yaitu Romo Ir. Selamat Rodjali dan Ibu Silvia Lam, S.E. Romo Pandit J. Kaharuddin merupakan seorang pakar Abhidhamma yang telah berjasa dalam mengembangkan Abhidhamma pertama kali di Indonesia, yaitu kepada para mahasiswa-mahasiswi Akademi Buddhis Nalanda, Jakarta, pada bulan September 1979. Beliau merupakan satu-satunya orang dari anggota Sangha Pertama di Indonesia (yang bernama Sangha Suci Indonesia) yang masih hidup saat ini, yang telah berusia 80 tahun. Pandangan beliau tentang pikiran adalah Raja Kehidupan sangat memotivasi umat Buddha untuk mengelola pikirannya dengan baik, mengendalikan pikirannya agar selalu terkonsentrasi ke hal-hal yang baik, sehingga ucapan dan perbuatannya juga menjadi baik. Ini sesuai dengan nasihat Sang Buddha yang berbunyi “Sacitta pariyo dapanam” atau “Sucikan pikiran” ; ini merupakan singkatan dari Abhidhamma Pitaka.
References
Pandit J. Kaharuddin . (1990). Kitab Suci Dhammasangani, Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda, Jakarta. Pandit J. Kaharuddin. (1994). Kamus Umum Buddha Dhamma, Tri Sattva Buddhist Centre, Jakarta.
Mettadewi W. (1994). Pokok-Pokok Dasar Abhidhamma. Jakarta.
Pandit J. Kaharuddin. (1991). Hidup dan Kehidupan, Tri Sattva Buddhist Centre, Jakarta.
Pandit J. Kaharuddin, (2000), Rampaian Dhamma, DPP Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha Indonesia (PERVITUBI), Vihara Buddha Metta, Jakarta Pusat.
Pandit J. Kaharuddin. (2005). Abhidhammatthasangaha, publising Padumuttara, Vihara Padumuttara, Tangerang. Pandit J. Kaharuddin (2009), Kitab Suci Yamaka, Vihara Padumuttara, Tangerang.
Pandit J. Kaharuddin (2015), Catatan Perjalanan Hidup Pejuang Dhamma (Otobiografi singkat Pandit Kaharuddin), Persatuan Pariyati Abhidhamma, Jakarta.
Sarlito W. Sarwono (2002), Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh Psikologi, PT. Bulan Bintang, Jakarta 4.