Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu Buddhis di Vihāra-Vihāra Kecamatan Getasan-Kabupaten Semarang
DOI:
https://doi.org/10.47861/dv.v3i1.11Keywords:
Motivasi, Guru, Vihāra, Sekolah Minggu Buddhis.Abstract
Penelitian motivasi menjadi guru sekolah minggu Buddhis (SMB) di vihāra-vihāra Kecamatan Getasan-Kabupaten Semarang dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya pemuda yang mau menjadi guru SMB, kurangnya dukungan pengurus vihāra dan orangtua pada kegiatan SMB, kurangnya penghargaan dan perhatian pada guru SMB, dan masih terbatasnya guru SMB dalam suatu vihāra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi menjadi guru SMB di vihāra-vihāra Kecamatan Getasan-Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yaitu melakukan pengamatan terusmenerus, triangulasi, dan membicarakan dengan rekan sejawat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik analisis data model interaktif, terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menjelaskan: (1) peduli membina SMB, semangat mengabdi, dan keinginan untuk melestarikan Dhamma, (2) kesungguhan dalam menjadi guru sekolah Minggu Buddhis melalui belajar sebelum mengajar, aktif mengajar SMB, melakukan evaluasi SMB, serta variasi kegiatan SMB, (3) kondisi di masyarakat yang mendorong subjek menjadi guru SMB adalah dukungan dari orang tua dan pengurus vihāra yang masih kurang.
References
Pengelolaan referensi artikel menggunakan Mendeley, dengan Style APA 6th edition
Bodhi (Trans.). 2000. The Connected Discourses of the Buddha Vol. I (Saṃyutta Nikāya). Oxford: The Pali Text Society.
. 2000. The Connected Discourses of The Buddha Volume II (Saṃyutta Nikāya). Oxford: The Pali Text Society. Haris Herdiansyah. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Horner (Trans.). 2002. The Middle Length Sayings Vol. III (Majjhima Nikāya). Oxford: The Pali Text Society.
Ikhsan Gunawan. 2010. Motivasi Guru Tidak Tetap di Berbagai SMA Swasta di Kota Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Miles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia. Moleong L.J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Purwanto N.M. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan. Terj. Diana Angelica. Jakarta: Salemba Humanika.
. 2003. Life Span Development. Terj: Achmad Chusairi dan Juda Damanik. Jakarta: Erlangga. Setyaningsih. 2013. Motivasi Dhammakathika dalam Mengajarkan Dhamma. Hasil Penelitian. STAB Syailendra Semarang. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukodoyo. 2012. Motivasi Belajar Bahasa Inggris pada Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Menghadapi Ujian Nasional ditinjau dari Dukungan Sosial Orang Tua dan Kompetensi Guru. Tesis. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber Internet:
Muhammad Andrie Bagia. 2012. Alasan mau Mengajar tanpa Digaji. Diakses Kamis, 26 Februari 2015, Pukul 12.00.01 WIB., dari http:// edukasi.kompasiana. com/ 2012/06/02/ alasan-mau-mengajar-tanpa-digaji-466 883.
Usman Djabbar Mappisona. 2014. Yohana Pasila; Santa dari Bawakaraeng. Diakses Kamis, 26 Februari 2015, Pukul 12.30 WIB., dari http://sosok. kompasiana.com/2014/09/22/yohana-pasila-santa-dari-bawakaraeng-689543.html