Nilai Budaya dalam Situs Pati Ayam sebagai Pelestarian Budaya Lokal Bagi Generasi Z
DOI:
https://doi.org/10.47861/jdan.v3i1.1867Keywords:
Education, Generation-Z, Cultural-PreservationAbstract
The Pati Ayam Site in Kudus Regency is one of the important cultural heritages that represents past civilization in Central Java. The purpose of this study is to explore the cultural values contained in the Pati Ayam Site and the right approach to introduce it to Generation Z using the Systematic Literature Review (SLR) method, by reviewing various previous studies related to cultural preservation, involvement of the younger generation, and the potential of historical sites as educational media. The results of the study indicate that a social media-based approach and participatory activities can be an effective bridge in increasing awareness and involvement of Generation Z towards local cultural heritage. Thus, the preservation of the Pati Ayam Site is not only a form of historical conservation, but also a relevant educational tool for the current generation.
References
Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan pusat seni dan budaya sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 34–40. https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707
Dea Martha, & Yuningsih, T. D. (2011). Strategi pengembangan Situs Purbakala Patiayam sebagai aset pariwisata Kabupaten Kudus. Jurnal Administrasi Publik, (32), 2–3.
Handayani, N. M. A. P., Putri, P. W., & Juniantari, M. R. (2023). Peran Generasi Z sebagai wadah pelestarian budaya dan lingkungan dalam mewujudkan Indonesia emas. Prosiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR), 3, 164–172.
Istiqomah, L. G., & Sabardila, A. (2023). Pemanfaatan Museum Patiayam sebagai wisata edukasi di Kudus. Jurnal Wahana Pendidikan, 10(2), 327. https://doi.org/10.25157/jwp.v10i2.9649
Jantin, N. W., Priyanti, N. M. M., & Juniari, N. K. D. (2022). Upaya melestarikan budaya globalisasi Generasi Z tradisional dalam transisi di era Society 5.0. Prosiding Webinar Nasional Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR), 443–454.
Khopipah, F. (2020). Journal of Indonesian History. Journal of Indonesian History, 9(2), 167–177.
Mohamad, S., Hasan, R., & Wantu, A. (2024). Optimalisasi peran museum sebagai sumber pelestarian budaya dalam pembelajaran sejarah lokal di sekolah. Journal of Local History Education, 1(c), 197–202.
Norlita, D., Nageta, P. W., Faradhila, S. A., Aryanti, M. P., Fakhriyah, F., & Ismayam, A. E. A. (2023). Systematic literature review (SLR): Pendidikan karakter di sekolah dasar. JISPENDIORA: Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan dan Humaniora, 2(1), 209–219. https://doi.org/10.56910/jispendiora.v2i1.743
Persada, A. Y., Fajrie, N., & Ismaya, E. A. (2022). Respon anak dalam pelestarian cagar budaya Situs Patiayam Kudus. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 4(2), 46–51. https://doi.org/10.23887/jpmu.v4i2.38441
Prajogo, J. N., Honggowidhaha, S. P., & Basuki, L. (2017). Perancangan interior museum purbakala di Situs Purbakala Patiayam, Kudus. Jurnal Intra, 5(2), 423–429.
Saputra, V. D. (2020). Peran kearifan lokal secara kritis mengubah dan membentuk budaya global menjadi bermakna dan sesuai dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Promedia (Public Relation dan Media Komunikasi), (1), 155–175.
Triwardani, R., & Rochayanti, C. (2014). Implementasi kebijakan desa budaya dalam upaya pelestarian budaya lokal. Reformasi, 4(2), 102–110. https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/56/53
Wismar, D. (2022). Kajian potensi Desa Terban Kabupaten Kudus sebagai desa wisata Situs Patiayam. Business and Economics Conference in Utilization of Modern Technology, 3. https://journal.unimma.ac.id
